Sampang, Sergapnews.com – Warga Dusun Ambulung, Desa Rapa Daya, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang digegerkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki pada Senin pagi, 30 Juni 2025, sekitar pukul 07.30 WIB.
Korban diketahui bernama Hanafi (±43), seorang pekerja swasta yang merupakan warga setempat. Mayatnya ditemukan dalam kondisi telungkup di dekat semak-semak jalan desa oleh warga bernama H. Jalli, yang pertama kali melihat korban dalam keadaan tidak bernyawa. Temuan ini kemudian menarik perhatian warga lain, termasuk Farid (32), yang segera melaporkan kejadian tersebut kepada tokoh masyarakat setempat, Salim (50).
Menindaklanjuti laporan warga, Salim langsung menuju lokasi dan memastikan bahwa korban adalah warga Dusun Ambulung. Ia mendapati korban dalam posisi telungkup, mengenakan jaket hitam dan sarung bermotif kotak warna putih biru.
Kapolsek Omben bersama jajaran langsung bergerak ke lokasi kejadian, didampingi oleh H. Salim, untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Namun, sesampainya di lokasi, jenazah sudah dievakuasi ke mobil ambulans milik Puskesmas Omben dan telah bersama pihak keluarga korban.
Setelah dibawa ke Puskesmas Omben, tim medis melakukan pemeriksaan visum luar terhadap jenazah. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal serta tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan yang mencurigakan, pihak keluarga menyatakan menerima musibah tersebut sebagai takdir.
Keluarga korban, melalui istri almarhum, menolak dilakukan autopsi dan menyatakan tidak akan menempuh jalur hukum. Pernyataan tersebut dituangkan dalam surat resmi dan telah diserahkan kepada pihak kepolisian.
Pihak Polsek Omben telah mengambil beberapa langkah pasca-penemuan mayat, antara lain, Mendatangi dan mengamankan TKP, Melakukan olah TKP dan Berkoordinasi dengan pihak Puskesmas serta Melakukan penyelidikan awal.
Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Gama Rizaldi, SH, membenarkan kejadian tersebut dan menegaskan bahwa proses hukum tetap dilalui sesuai standar operasional prosedur, meskipun pihak keluarga menolak autopsi.
“Kami tetap mendalami kejadian ini secara profesional. Namun karena pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak proses hukum lebih lanjut, penyelidikan kami fokuskan pada pengumpulan informasi pendukung,” jelas Ipda Gama.
Hingga berita ini diturunkan, suasana di Desa Rapa Daya kembali kondusif dan warga diimbau untuk tetap tenang serta tidak menyebarkan spekulasi yang belum terbukti kebenarannya. (Red)